Rabu, 14 Februari 2018

Model Pembelajaran Berbasis Portofolio


MAKALAH

INOVASI PEMBELAJARAN SAINS
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio






Oleh
KELOMPOK V

SURAHMAN                            A 202 17 021
HJ. NURHAYATI                    A 202 17 027
NI PUTU MURNIASIH          A 202 17 007









PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami semuanya, sehingga makalah “ Model Pembelajaran Berbasis Portofolio dapat selesai tepat pada waktunya dengan kerja sama kelompok.
Pada intinya makalah ini membahas tentang pengertian model pembelajaran berbasis portofolio, prinsip dasar model pembelajaran berbasis portofolio, sintaks model pembelajaran berbasis portofolio, serta kelebihan dan keterbatasan model pembelajaran berbasis portofolio.
Kami menyadari bahwa makalah ini pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu kami terima sebagai mana mestinya demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga terselesaikanlah makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.








BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Portofolio berasal dari bahasa Inggris Portfolio yang artinya dokumen atau surat-surat (Fajar, 2005:47). Dapat juga di artikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang di seleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang di kaji.
Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Secara rinci melalui model pembelajaran pembelajaran berbasis portofolio diharapkan siswa dapat:
1.    Memperoleh pengalaman yang lebih besar tentang masalah yang dikaji. 
2.    Belajar bagaimana cara yang lebih kooperatif dengan orang lain untuk memecahkan masalah. 
3.    Meningkatkan keterampilan dalam meneliti. 
4.    Memperoleh pemahaman yang lebih baik. 
5.    Belajar bagaimana berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah. 
6.    Meningkatkan rasa percaya dirinya, karena merasa telah dapat memecahkan masalah.
Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio, disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran. Pengalaman langsung dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun (merekonstruksi) sendiri-sendiri informasi yang sudah diperolehnya.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu “Bagaimanakah model pembelajaran berbasis portofolio?”
1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu;
1.      Menjelaskan pengertian model pembelajaran berbasis portofolio
2.      Menjelaskan prinsip dasar model pembelajaran berbasis portofolio
3.      Menjelaskan sintaks model pembelajaran berbasis portofolio
4.      Menjelaskan kelebihan dan keterbatasan model pembelajaran berbasis portofolio








BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa inggris “portfolio” yang berati dokumen atau surat – surat atau kummplan berkas (asip) yang disimpan dalam kemasan berbenntuk jilid (bundle) ataupun diarsipkann dalam file khusus (map). Dapat pula diartikan sebagai kimpiulann kertas beerharga dari suatu pekerjaan tertentu dalam hal ini berisikan beragam tugas yang disebut juga artefak, antara lain draft mentah, nilai, makalah, benda kerja, kritik dan ringkasan, lembaran refleksi diri, pekerjaan rumah, jurnal, respon kelompok, grafis, lembar catatan  dan catatan diskusi. Pendapatan lain mengatakan bahwa istilah portofolio berasal dari kata kerja ‘potare’  berarti membawa dan kata benda dari bahasa latin ‘foglio’, yang berarti lembarann atau kertas kerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa portofolio merupakan tempat berisikan benda hasil pekerjaan, lembaran dan nilai.
            Fajar (2002) memberikan definisi mengenai portofolio yaitu sebagai koleksi dokumen atau tugas-tugas yang diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti nyata dari seseorang yang memiliki pertumbuhan dalam bidang pendidikan dan keterampilan. Kaitannya dengan pendidikan khususnya pembelajaran, maka model pembelajaran berbasis portofolio diberi arti oleh Dasim (2002) bahwa portofolio merupakan suatu kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Model Pembelajaran berbasis portofolio adalah suatu cara dalam pembelajaran dengan mengumpulkan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan siswa dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,  serta mencakup pertimbngan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang paling penting untuk ditampilkan (Fajar,2002).
            Model pembelajaran berbasis portofoio merupakan suatu proses belajar mengajar yang mengupayakan peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya (artefak) berupa karya terpilih dari seorang peserta didik sebagi pribadi tunggal, atau dari sekelompok siswa, ataupun dari suatu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif dalam hal memilih, membahas dan mencari data, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji dalam waktu tertentu.Artinya hasil pekerjaan yang menjadi karya terbaik tersebut harus menjadi akumulasi dari segala sesuatu yang ditemukannya dari topik-topik yang dikaji,sehingga kemudian dapat digunakan sebagai sekmpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan dokumntasi atas pencapaian prestasi didik dalam pendidikannya.Dengan demikian portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik tetapi merupakan sumber informasi bagi guru dan peserta didik dan kemudian dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
           Berdasarkan hal-hal tersebut diatas,maka makna dari pembelajaran berbasis portofolio dapat dijabarkan ke dalam dua bagian penting,yaitu:
1)      Pembelajaran yang menghadirkan bukti dalam bentuk benda fisik artinya kumpulan atau dokumen hasil kerja peserta didik yang disimpan pada suatu bundel, dan
2)      Pembelajaran sebagai suatu proses sosial pedagogos artinya terjadi akumulasi atau kumpulan pengalaman belajar yang terdapat dalam pikiran peserta didik yang berwujud pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa model pembelajaran berbasis portofolio dapat menyebabkan siswa memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran artinya siswa terlibat langsung atau dipertemukan dengan objek yang dipelajarinya, dan siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental terhadap objek atau informasi dalam pembelajarannya artinya guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk merekonstruksi atau menyusun sendiri informasi yang diperolehnya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman awal yang dimilikinya.
2.2  Prinsip Dasar Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
      Dasim (2002) mengemukakan beberapa prinsip yang menjadi acuan model pembelajaran berbasis portofolio. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1)       Prinsip belajar siswa aktif (student active learning).
Pada prinsip ini adalah proses pembelajaran berpusat pada siswa yaitu seluruh aktivitas dimulai dari fase perencanaan dikelas, kegiatan lapangan dan pelaporan dilakukan oleh siswa. Pada fase pelaporan, aktivitas siswa terfokus pada pembuatan portofolio kelas.
2)      Kelompok belajar kooperatif (cooperative learning)
Proses pembelajaran berbasis kerjasama antar siswa dan antar komponen lain, seperti orang tua siswa dan lembaga terkait.
3)      Pembelajaran partisipatorik
Pada model ini siswa belajar melakukan (learning by doing).Salah satu bentuk kerja tersebut adalah siswa belajar hidup berdemokrasi.
4)      Mengajar yang reaktif (reactive teaching).
Pembelajaran ini mensyaratkan guru yang reaktif agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ciri guru yang reaktif antara lain:
a)      Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar.
b)      Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa.
c)      Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelajaran sebagai suatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan dengan cara guru meyakinkan siswa tentang kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata.
d)     Mempunyai sensitivitas yang tinggi untuk segera mengetahui atmosfer pembelajaran, artinya guru segera mengenali materi, metode dan keadaan pembelajaran yang membuat siswa menjadi bosan.
5)         Menyenangkan (joyfull learning)
      Belajar itu harus dalam suasana yang menyenangkan (joyfull learning) artinya para siswa diberi keleluasaan untuk memilih tema belajar yang menarik baginya.
2.3 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio memiliki langkah-langkah pelaksanaan secara umum. Namun secara operasionalnya, pelaksanaan pembelajaran ini disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa dan tetap memperhatikan prinsip pembelajaran, di antaranya yaitu tetap membelajarkan siswa secara mandiri dan kreatif, serta menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bukan menjadi beban yang berat. Dasim (2002) secara jelas telah meringkas langkah-langkah pembelajaran berbasis portofolio.
Selain itu, Fajar (2002) juga mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran berbasis portofolio adalah:
1)   Mengidentifikasi masalah yang meliputi penugasan, kegiatan kelompok, diskusi dan Tanya jawab,
2)   Memilih masalah untuk kajian kelas, yang meliputi masalah menarik, sesuai dengan kemampuan siswa dan nyata dalam kehidupan masyarakat,
3)   Mengumpulkan informasi yang meliputi sumber-sumber dari bahan pelajaran, surat kabar, kliping, dari pemerintah (pemerintah desa atau camat) dan masyarakat.
4)   Membuat portofolio kelas
5)   Penyajian portofolio atau dengar pendapat (show case)
6)   Refleksi pada pengalaman belajar dengan mengambil kesimpulan dan penilaian.
Dalam pembelajaran ini guru dan siswa memiliki peran masing-masing sebagaimana diungkapkan oleh Fajar (2002) dan telah diringkaskan dalam Tabel 2.1.
Tabel .2.1. Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Portofolio
              Peran Guru
              Peran Siswa
1.      Mengajar di kelas secara profesional
2.      Merencanakan,melibatkan, menghubungkan dan member masukan
3.      Memberi motivasi untuk membuat keputusan,menggambar, mempertimbangkan, diskusi, membaca dan menanggapi
4.      Memberi petunjuk dan harapan
5.      Memproses pekerjaan, usaha, kemajuan, dan prestasi sebagai hasil belajar
6.      Membantu memandu menyusun portofolio
7.      Mengoleksi dan menganalisa contoh-contoh pekerjaan
8.      Mengembangkan gaya mengajar yang menumbuhkan rasa saling mempengaruhi antara siswa dengan siswa, dan siswa dengan masyarakat dan lingkungannya
9.      Mengumpulkan informasi dari hubungan antar siswa, siswa dengan guru, siswa dengan masyarakat dan lingkungannya
10.  Menggunakan analisa dan contoh-contoh laporan untuk pihak-pihak yang membutuhkan.
1.      Memilih topik-topik tulisan
2.      Memilih materi bacaan
3.      Mengorganisir dan menanggapi bacaan dan tulisan dalam portofolio
4.      Terlibat dalam presentasi
5.      Mengoleksi, menganalisis, membandingkan dan memilih tulisan serta contoh-contoh bacaan
6.      Kerjasama dengan orang lain untuk mengetahui secara personal tentang kekuatan dan kelemahannya
7.      Merencanakan tujuan tertentu



2.4  Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran Portofolio
Menurut Dasim (2002) bahwa pada umumnya model pembelajaran portofolio memiliki keunggulan yaitu guru memiliki hak otonomi dalam mengajar dan mengembangkan kamampuan, kemauan, daya nalar, serta fungsi perannya sebagai fasilitator, mediator, motivator, dan rekonstruktor pembelajaran di dalam kelas, tukar pendapat, informasi, pengetahuan untuk meningkatkan daya nalar dan pengetahuan dengan rekan guru lainnya. Namun menurut Fajar (2002) bahwa terdapat beberapa kelebihan model pembelajaran berbasis portofolio yaitu:
1)      Siswa dapat berlatih memadukan antara prinsip dan konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2)      Siswa mampu mencari informasi di luar kelas, baik informasi berasal dari bundle bacaan, penglihatan, objek langsung, TV atau radio  (internet)  maupun orang/pakar/tokoh,
3)      Siswa dapat membuat alternatif pemecahan masalah terhadap topic yang dibahas,
4)      Siswa mampu membuat keputusan (sesuai kemampuannya) yang berkaitan dengan konsep yang telah dipelajarinya dan
5)      Siswa mampu merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah.
Selain keunggulan, model pembelajaran portofolio memiliki beberapa kelemahan sebagaimana disampaikan oleh Dasim (2002) yaitu:
1)      Kurangnya pengetahuan atau daya nalar guru yang bersangkutan,
2)      Belum ada hak otonomi guru sebagai pengembang kurikulum praktis di kelas,
3)      Diperlukan tenaga dan biaya yang cukup besar,
4)      Belum terbiasa menjalin kerjasama kelompok guru dalam tim, karena jika gagasan terlalu banyak dan tidak dapat dipertemukan, masalah akan sulit dipecahkan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, model pembelajaran berbasis portofolio menyebabkan siswa memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran artinya siswa terlibat langsung atau dipertemukan dengan objek yang dipelajarinya, dan siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental terhadap objek atau informasi dalam pembelajarannya artinya guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk merekonstruksi atau menyusun sendiri informasi yang diperolehnya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman awal yang dimilikinya.
Model pembelajaran berbasis portofolio memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan model pembelajaran yang lain, memiliki sintaks pembelajaran serta kelebihan dan keterbatasan dalam penggunaannya.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, selaku penulis kami menyarankan agar kiranya tulisan makalah ini diberi kritik dan saran yang membangun demi perbaikan. Serta makalah ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk menulis karya ilmiah yang berkaitan dengan model pembelajaran berbasis portofolio.





DAFTAR PUSTAKA
1)               Dasim,  B. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio. Bandung : Genesindo.

  2)     Fajar, A. 2002. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung : Remaja Rosdakarya          




















PERTANYAAN DISKUSI:
Mohamat Ari Ansar: Apa perbedaan Model PBL dan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio? Padahal langkah-langkah pembelajarannya sama.

JAWAB:
Perbedaannya adalah model PBL, memiliki Hipotesis masalah yang akan dipecahkan sedangkan Model Portofolio tidak memiliki hipotesis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROFIL

Assalamu alaikum teman-teman,,,!!! Selamat datang yah di blog aku. Nama saya Surahman, saat ini sedang aktif sebagai mahasiswa Pascasarj...