MAKALAH
INOVASI PEMBELAJARAN SAINS
“Model Pembelajaran
Berbasis Portofolio”
Oleh
KELOMPOK V
SURAHMAN A 202 17 021
HJ.
NURHAYATI A 202 17 027
NI
PUTU MURNIASIH A 202 17 007
PROGRAM
STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS
TADULAKO
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami semuanya, sehingga makalah “ Model Pembelajaran Berbasis Portofolio” dapat selesai tepat pada
waktunya dengan kerja sama kelompok.
Pada intinya
makalah ini membahas tentang pengertian model pembelajaran berbasis portofolio, prinsip dasar model
pembelajaran berbasis portofolio, sintaks model pembelajaran berbasis
portofolio, serta kelebihan dan keterbatasan model pembelajaran berbasis
portofolio.
Kami
menyadari bahwa makalah ini pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan
selalu kami terima sebagai mana mestinya demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini sehingga terselesaikanlah makalah ini, semoga
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Portofolio berasal dari bahasa Inggris Portfolio yang artinya dokumen atau
surat-surat (Fajar, 2005:47). Dapat juga di artikan sebagai kumpulan
kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio di
sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu
yang di seleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Biasanya portofolio
merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran
ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data,
mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang di
kaji.
Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk berpikir
cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Secara rinci
melalui model pembelajaran pembelajaran berbasis portofolio diharapkan siswa
dapat:
1.
Memperoleh pengalaman yang lebih
besar tentang masalah yang dikaji.
2.
Belajar bagaimana cara yang lebih
kooperatif dengan orang lain untuk memecahkan masalah.
3.
Meningkatkan keterampilan dalam
meneliti.
4.
Memperoleh pemahaman yang lebih
baik.
5.
Belajar bagaimana berpartisipasi
dalam menyelesaikan masalah.
6.
Meningkatkan rasa percaya
dirinya, karena merasa telah dapat memecahkan masalah.
Dengan demikian, peserta didik memiliki
ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di kembangkan melalui pembelajaran
dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio,
disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa
juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam
arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran.
Pengalaman langsung dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada
diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun
(merekonstruksi) sendiri-sendiri informasi yang sudah diperolehnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu
“Bagaimanakah model pembelajaran berbasis portofolio?”
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu;
1.
Menjelaskan pengertian model
pembelajaran berbasis portofolio
2.
Menjelaskan prinsip dasar model
pembelajaran berbasis portofolio
3.
Menjelaskan sintaks model
pembelajaran berbasis portofolio
4.
Menjelaskan kelebihan dan
keterbatasan model pembelajaran berbasis portofolio
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Pengertian
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Portofolio
berasal dari bahasa inggris “portfolio” yang berati dokumen atau surat – surat
atau kummplan berkas (asip) yang disimpan dalam kemasan berbenntuk jilid
(bundle) ataupun diarsipkann dalam file khusus (map). Dapat pula diartikan
sebagai kimpiulann kertas beerharga dari suatu pekerjaan tertentu dalam hal ini
berisikan beragam tugas yang disebut juga artefak, antara lain draft mentah,
nilai, makalah, benda kerja, kritik dan ringkasan, lembaran refleksi diri,
pekerjaan rumah, jurnal, respon kelompok, grafis, lembar catatan dan catatan diskusi. Pendapatan lain
mengatakan bahwa istilah portofolio berasal dari kata kerja ‘potare’ berarti membawa dan kata benda dari bahasa
latin ‘foglio’, yang berarti lembarann atau kertas kerja. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa portofolio merupakan tempat berisikan benda hasil pekerjaan,
lembaran dan nilai.
Fajar (2002) memberikan definisi
mengenai portofolio yaitu sebagai koleksi dokumen atau tugas-tugas yang
diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti nyata dari
seseorang yang memiliki pertumbuhan dalam bidang pendidikan dan keterampilan.
Kaitannya dengan pendidikan khususnya pembelajaran, maka model pembelajaran
berbasis portofolio diberi arti oleh Dasim (2002) bahwa portofolio merupakan suatu
kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang
diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Model Pembelajaran berbasis
portofolio adalah suatu cara dalam pembelajaran dengan mengumpulkan
kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan siswa dengan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya,
serta mencakup pertimbngan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang
paling penting untuk ditampilkan (Fajar,2002).
Model pembelajaran berbasis
portofoio merupakan suatu proses belajar mengajar yang mengupayakan peserta
didik mengumpulkan hasil pekerjaannya (artefak) berupa karya terpilih dari
seorang peserta didik sebagi pribadi tunggal, atau dari sekelompok siswa,
ataupun dari suatu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif
dalam hal memilih, membahas dan mencari data, menganalisa dan mencari pemecahan
terhadap suatu masalah yang dikaji dalam waktu tertentu.Artinya hasil pekerjaan
yang menjadi karya terbaik tersebut harus menjadi akumulasi dari segala sesuatu
yang ditemukannya dari topik-topik yang dikaji,sehingga kemudian dapat
digunakan sebagai sekmpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan
dokumntasi atas pencapaian prestasi didik dalam pendidikannya.Dengan demikian
portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta
didik tetapi merupakan sumber informasi bagi guru dan peserta didik dan
kemudian dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang
telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan peserta didik berkesempatan
untuk mengembangkan kemampuannya.
Berdasarkan hal-hal tersebut
diatas,maka makna dari pembelajaran berbasis portofolio dapat dijabarkan ke
dalam dua bagian penting,yaitu:
1) Pembelajaran
yang menghadirkan bukti dalam bentuk benda fisik artinya kumpulan atau dokumen
hasil kerja peserta didik yang disimpan pada suatu bundel, dan
2) Pembelajaran
sebagai suatu proses sosial pedagogos artinya terjadi akumulasi atau kumpulan
pengalaman belajar yang terdapat dalam pikiran peserta didik yang berwujud pengetahuan, keterampilan maupun
nilai dan sikap.
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa model pembelajaran berbasis portofolio dapat
menyebabkan siswa memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran
artinya siswa terlibat langsung atau dipertemukan dengan objek yang
dipelajarinya, dan siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental
terhadap objek atau informasi dalam pembelajarannya artinya guru memberikan
kebebasan kepada siswa untuk merekonstruksi atau menyusun sendiri informasi
yang diperolehnya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman awal yang dimilikinya.
2.2
Prinsip
Dasar Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Dasim (2002) mengemukakan beberapa
prinsip yang menjadi acuan model pembelajaran berbasis portofolio.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1) Prinsip belajar siswa aktif (student active learning).
Pada prinsip ini adalah
proses pembelajaran berpusat pada siswa yaitu seluruh aktivitas dimulai dari
fase perencanaan dikelas, kegiatan lapangan dan pelaporan dilakukan oleh siswa.
Pada fase pelaporan, aktivitas siswa terfokus pada pembuatan portofolio kelas.
2) Kelompok
belajar kooperatif (cooperative learning)
Proses pembelajaran
berbasis kerjasama antar siswa dan antar komponen lain, seperti orang tua siswa
dan lembaga terkait.
3) Pembelajaran
partisipatorik
Pada model ini siswa
belajar melakukan (learning by doing).Salah
satu bentuk kerja tersebut adalah siswa belajar hidup berdemokrasi.
4) Mengajar
yang reaktif (reactive teaching).
Pembelajaran ini
mensyaratkan guru yang reaktif agar siswa mempunyai motivasi belajar yang
tinggi. Ciri guru yang reaktif antara lain:
a) Menjadikan
siswa sebagai pusat kegiatan belajar.
b) Pembelajaran
dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa.
c) Selalu
berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelajaran
sebagai suatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan dengan cara guru
meyakinkan siswa tentang kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata.
d) Mempunyai
sensitivitas yang tinggi untuk segera mengetahui atmosfer pembelajaran, artinya
guru segera mengenali materi, metode dan keadaan pembelajaran yang membuat
siswa menjadi bosan.
5) Menyenangkan (joyfull learning)
Belajar itu harus dalam suasana yang
menyenangkan (joyfull learning)
artinya para siswa diberi keleluasaan untuk memilih tema belajar yang menarik
baginya.
2.3 Sintaks
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model
pembelajaran berbasis portofolio memiliki langkah-langkah pelaksanaan secara
umum. Namun secara operasionalnya, pelaksanaan pembelajaran ini disesuaikan
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan siswa dan tetap memperhatikan prinsip
pembelajaran, di antaranya yaitu tetap membelajarkan siswa secara mandiri dan
kreatif, serta menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bukan menjadi
beban yang berat. Dasim (2002) secara jelas telah meringkas langkah-langkah
pembelajaran berbasis portofolio.
Selain
itu, Fajar (2002) juga mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam pembelajaran berbasis portofolio adalah:
1) Mengidentifikasi
masalah yang meliputi penugasan, kegiatan kelompok, diskusi dan Tanya jawab,
2) Memilih
masalah untuk kajian kelas, yang meliputi masalah menarik, sesuai dengan kemampuan
siswa dan nyata dalam kehidupan masyarakat,
3) Mengumpulkan
informasi yang meliputi sumber-sumber dari bahan pelajaran, surat kabar,
kliping, dari pemerintah (pemerintah desa atau camat) dan masyarakat.
4) Membuat
portofolio kelas
5) Penyajian
portofolio atau dengar pendapat (show
case)
6) Refleksi
pada pengalaman belajar dengan mengambil kesimpulan dan penilaian.
Dalam
pembelajaran ini guru dan siswa memiliki peran masing-masing sebagaimana
diungkapkan oleh Fajar (2002) dan telah diringkaskan dalam Tabel 2.1.
Tabel .2.1. Peran Guru
dan Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Portofolio
Peran Guru
|
Peran Siswa
|
1. Mengajar
di kelas secara profesional
2. Merencanakan,melibatkan,
menghubungkan dan member masukan
3. Memberi
motivasi untuk membuat keputusan,menggambar, mempertimbangkan, diskusi,
membaca dan menanggapi
4. Memberi
petunjuk dan harapan
5. Memproses
pekerjaan, usaha, kemajuan, dan prestasi sebagai hasil belajar
6. Membantu
memandu menyusun portofolio
7. Mengoleksi
dan menganalisa contoh-contoh pekerjaan
8. Mengembangkan
gaya mengajar yang menumbuhkan rasa saling mempengaruhi antara siswa dengan
siswa, dan siswa dengan masyarakat dan lingkungannya
9. Mengumpulkan
informasi dari hubungan antar siswa, siswa dengan guru, siswa dengan
masyarakat dan lingkungannya
10. Menggunakan
analisa dan contoh-contoh laporan untuk pihak-pihak yang membutuhkan.
|
1. Memilih
topik-topik tulisan
2. Memilih
materi bacaan
3. Mengorganisir
dan menanggapi bacaan dan tulisan dalam portofolio
4. Terlibat
dalam presentasi
5. Mengoleksi,
menganalisis, membandingkan dan memilih tulisan serta contoh-contoh bacaan
6. Kerjasama
dengan orang lain untuk mengetahui secara personal tentang kekuatan dan
kelemahannya
7. Merencanakan
tujuan tertentu
|
2.4
Kelebihan
dan Keterbatasan Model Pembelajaran Portofolio
Menurut
Dasim (2002) bahwa pada umumnya model pembelajaran portofolio memiliki
keunggulan yaitu guru memiliki hak otonomi dalam mengajar dan mengembangkan
kamampuan, kemauan, daya nalar, serta fungsi perannya sebagai fasilitator,
mediator, motivator, dan rekonstruktor pembelajaran di dalam kelas, tukar
pendapat, informasi, pengetahuan untuk meningkatkan daya nalar dan pengetahuan
dengan rekan guru lainnya. Namun menurut Fajar (2002) bahwa terdapat beberapa
kelebihan model pembelajaran berbasis portofolio yaitu:
1) Siswa
dapat berlatih memadukan antara prinsip dan konsep yang diperoleh dari
penjelasan guru atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Siswa
mampu mencari informasi di luar kelas, baik informasi berasal dari bundle
bacaan, penglihatan, objek langsung, TV atau radio (internet)
maupun orang/pakar/tokoh,
3) Siswa
dapat membuat alternatif pemecahan masalah terhadap topic yang dibahas,
4) Siswa
mampu membuat keputusan (sesuai kemampuannya) yang berkaitan dengan konsep yang
telah dipelajarinya dan
5) Siswa
mampu merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah.
Selain
keunggulan, model pembelajaran portofolio memiliki beberapa kelemahan
sebagaimana disampaikan oleh Dasim (2002) yaitu:
1) Kurangnya
pengetahuan atau daya nalar guru yang bersangkutan,
2) Belum
ada hak otonomi guru sebagai pengembang kurikulum praktis di kelas,
3) Diperlukan
tenaga dan biaya yang cukup besar,
4) Belum
terbiasa menjalin kerjasama kelompok guru dalam tim, karena jika gagasan
terlalu banyak dan tidak dapat dipertemukan, masalah akan sulit dipecahkan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sebagai
kesimpulan, model pembelajaran berbasis portofolio menyebabkan
siswa memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran artinya
siswa terlibat langsung atau dipertemukan dengan objek yang dipelajarinya, dan
siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental terhadap objek
atau informasi dalam pembelajarannya artinya guru memberikan kebebasan kepada
siswa untuk merekonstruksi atau menyusun sendiri informasi yang diperolehnya
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman awal yang dimilikinya.
Model
pembelajaran berbasis portofolio memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan
model pembelajaran yang lain, memiliki sintaks pembelajaran serta kelebihan dan
keterbatasan dalam penggunaannya.
3.2
Saran
Berdasarkan
hasil kesimpulan tersebut, selaku penulis kami menyarankan agar kiranya tulisan
makalah ini diberi kritik dan saran yang membangun demi perbaikan. Serta
makalah ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk menulis karya ilmiah yang
berkaitan dengan model pembelajaran berbasis portofolio.
DAFTAR PUSTAKA
1)
Dasim, B. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian
Portofolio. Bandung : Genesindo.
2) Fajar, A. 2002. Portofolio
dalam Pembelajaran IPS. Bandung : Remaja Rosdakarya
PERTANYAAN
DISKUSI:
Mohamat Ari Ansar: Apa perbedaan Model PBL dan Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio? Padahal langkah-langkah pembelajarannya sama.
JAWAB:
Perbedaannya adalah model PBL, memiliki Hipotesis masalah
yang akan dipecahkan sedangkan Model Portofolio tidak memiliki hipotesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar